Sabtu, 08 September 2012

Harga Diri


Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek yang sedang duduk. Di dekat kakek ada beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Lalu kakek itu menghampiri mereka.

“Siapa di antara kalian  yang mau uang Rp50.000?” Tanya kakek itu. Semua anak itu berhenti bermain. mereka serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap.

“Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.” Kata kakek sambil menunjuk sesuatu. Kemudian kakek meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Lalu ia kembali bertanya, “Siapa yang masih mau dengan uang lusuh ini?”
Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan. “Tapi, kalau kakek injak bagaimana?” Tanya kakek lagi. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Diinjak dan ditekannya kuat uang itu hingga kotor. Beberapa saat kemudian, ia mengambil kembali uang itu.

“Apakah masih ada yang mau uang ini?” Kakek bertanya lagi. Tetap saja. Anak-anak itu tetap mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini, bukan anak-anak itu lagi yang mengacungkan tangan, Hampir semua yang ada di taman tersebut mengacungkan tangan.
Apapun yang dilakukan oleh si kakek, semua anak itu tetap menginginkan uang itu. bahkan orang-orang yang ada di taman itu, semuanya. Kenapa bisa begitu? Pada kenyataannya, semua tindakan yang dilakukan oleh si kakek terhadap uang itu tak akan mengurangi nilai uang itu. uang itu tetap berharga Rp50.000.

Dalam kehidupan ini kadang kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi di sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, hingga kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang diberikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. kita merasa disepelekan, diacuhkan dan tak di pedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.


Namun, sadarilah bahwa nilai diri kita tidak timbul dari apa yang kita sandang atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kiat, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita,tingkah laku kita.






Baca Juga Yang Lainnya

Tidak ada komentar: