Senin, 23 Juli 2012

Asah EQ Anak melalui Seni

Menyanyi, menari, dan menggambar bukan sekedar mengajak si kecil bersenang-senang. Lebih dari itu, ada manfaat besar di balik kegiatan seni tersebut. Menari dapat Meningkatkan Kinerja Otak Bukan sekedar mengerjakan hobi atau berlatih olah tubuh, berdansa atau menari mempunyai manfaat lain. Dua diantaranya melatih fungsi otak dan menigkatkan kinerja sehingga akhirnya berujung pada peningkatan kecerdesan.

Selama proses perkembangna otak berlangsung, setiap menit terbentuk 250.000 sel saraf (neuron) baru. Pada umur dua tahun, ukuran otak anak sudah mencapai 80% ukuran orang dewasa. Hingga anak berusia lima tahun, perkembangan otak terhenti. Bahkan, mulai 20 tahun akan terjadi penyusutan sel-sel di dalamnya.
Dan dalam keadaan normal, ketika orang memasuki usia 60 tahun, penyusutan sel otak terjadi sekitar 1% pertahunnya. Penyusutan otak berlangsung dengan pelan dan tak terasa. Jika dihambat maka resikonya terkena dementia alzheimer akan semakin besar. Upaya menstimulasi otak lain yang penting adalah dengan berdansa atau menari. Saat berdansa seseorang harus bisa menyesuaikan berbagai macan gerakan yang berbeda. Karena itu prinsip menari yang sering di sebut sebagai perpaduan antara mendengar, melihat, mengolah gerakan, dan mengingat gerakan.
Anak akan mendapatkan kecakapan hidup yang berguna melalui seni. Jadi apa salahnya kita sebagai orang tua ataupun keluarga yang memberi dukungan pada anak-anak untuk meningkatkan kinerja otak. Lalu apa yang anak pelajari melalu seni? Dengan seni anak akan mendapatkan kecakapan dalam berkomunikasi, misalnya sewaktu anak menggambar atau melukis, anak akan mulai berkomunikasi secara visual. Kemampan memecahkan masalah juga merupakan manfaat dari seni. Lihat saja anak mengeksplorasi gagasan seni, mereka menguji peluang dan bekerja melalu tangan, serupa dengan ilmuwan yang sedang bereksperimen mencari solusi. Misalnya saja anak berpikir “ko bisa saya membuat warna coklat padahal warna yang akan saya buat adalah warna oranye. Nah dari situlah anak mulai memecahkan masalah mereka dengan seni.
Kesenian mengajarkan anak bahwa suatu masalah memiliki jawaban lebih dari satu. Dengan begitu, kegiatan menggoreskan pensil warna, krayon, maupun kuas ke permukaan kertas atau kanvas, dapat mengajarkan anak banyak hal.
Lalu bagaimana mengajari atau mengenalkan anak pada kegiatan seni? Tentunya lebih dahulu guru harus memberikan contoh, yakni dengan mengajak anak-anak mengikuti gerakan seperti menyanyi dan menari yang dicontohkan gurunya. Anakpun bisa di ajak menyanyi diiringi gerakan sehingga bukan hanya duduk di kusri saja. Seperti diketahui, otak anak berfungsi dalam permkembangan Emotional Quatient (EQ). Seperti sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain dan mengendalikan emosi.
Stimulasikan Otak Anak Dengan Cara Ini :
1. Membaca selain memperluas wawasan dan informasi, membaca juga dapat meningkatkan
    fungsi otak. Riset pada 2009 yang dilakukan para ahli di Mayo Clinic menunjukan bawha 
    membaca memberikan pengaruh positif, khususnya pada orang dewasa setengah baya dan 
    lebih tua.
2. Berjalan-jalan dan melihat-lihat sekitar Lingkungan mengasah funsi otak bisa dilakukan
    dengan cara yang sederhana, misalnya berjalan. Cobalah berjalan disekitar lingkungan rumah
    atau tempat kerja anda dan rekan atau dokumentasikan semua yang anda lihat, setelah
    sampai dirumah atau di tempat kerja rekontruksikan kembali secara rinsi rute perjalanan dan 
    segala mcam hal yang anda lihat.
3. Belajar sesuatu yang baru melakukan sebuah aktivitas yang baru dan belum pernah anda
    lakukan sebelumnyaa, terutama yang merangsang kerja otak patut anda coba, bermain catur 
    atau mengisi Teka-Teki Silah (TTS) adalah salah satu bentuk permainan yang cukup 
    menantang fungsi kognitif anda. Otak adalah mesin belajar dan pada dasarnya perlu 
    mempelajari hal-hal yang bersifat baru.
4. Ikut kegiatan sosial ikut terlibat dalam setiap kegiatan sosial sehari-hari sangant penting 
    tidak hanya untuk menjauhkan anda dari rasa kesepian, juga unutk melatih bagian terpenting 
    dari otak yang di dedikasikan untuk kognis sosial.
5. Tertawa penelitian mengatakan bahwa tertawa baik untuk kesehatan. Khasiat tertawa bisa 
     mengurangi stres dan tekanan mental. Menggali ingatan, lihatlah kembali album foto lama 
     atau buku tahunan sekolah anda untuk mengingat masa-masa dimana anda bisa tertawa dan
     masa-masa remaja anda, dengan melihat foto-foto sewaktu lama anda bisa tertawa 
     mengingat itu semua. Atau anda bisa saja menonton acara yang bisa membuat anda 
     tertawa. Dengan melakukan itu anda bisa mengurangi stres tentang masalah pekerjaan yang
     sering anda alami.

Berbagai sumber


Baca Juga Yang Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar agar penulis bisa memperbaiki kesalahannya.