Kamis, 05 Januari 2012

Mencegah Kelelahan Mata Anak

Games memang seru dan menyenangka. Tua muda menyukainya, tak terkecuali anak-anak. Karena asyiknya, para penggemar games sering lupa waktu. Matapun jadi taruhannya.
Terus menerus menatap layar komputer, televisi ataupun perangkat elektronik memicu terganggunya penglihatan. Mata jadi minus (rabun jauh atau myopia), kaca mata pin kian tebal. Myopia memang banyaj di alami anak-anak yang tebiasa bermain di dalam ruangan, menonton televisi, membaca terus menerus. Gaya hidup tak sehat seperti kurang gerak badan dan pola tidur yang berubah juga turut menentukan. Bahkan makanan juga di tenggarai sebagai penyumbang kerusakan mata. Menurut sebuah penelitian, memakan terlalu banyak tepung halus mempengaruhi pertumbuhan bola mata.
Agar ini tidak terjadi pada anak, sebagai orang tua mesti tahu langkah-langkah pencegahannya. Hal ini di mulai dengan memeriksakannya ke dokter mata. Alangkah baiknya jika anak-anak melakukan pemeriksaan mata pertama di usia enam bulan, kemudian tiga tahun, sebelum memasuki sekolah kanak-kanak dan setiap tahun setelahnya.
Ada lagi langkah yang diterapkan untuk mengatasi gejala kelelahan mata, dokter mata merekomendasikan aturan yang di sebut “ 20/20/20 “ Apa itu? Jangan bingung dulu oke. 20/20/20 disini berarti, minta anak berhenti menatap layar setiap 20 menit, lalu lihatlah sesuatu yang lain sejauh 20 kaki atau 6 meter selama minimal 20 detik. Tentu saja kita tak sekedar meminta anak, tapi juga harus konsisten memperaktikannya.
Di samping itu, siapkan pencahayaan yang baik. Sebab, pencahayaan yang buruk menyebabkan kelelahan mata. Bagaimanan pencahayaan yang baik itu? Coba kurangi kelelahan mata anak dengan menajaga cahaya terang di atas kepalanya ke jarak minimum. Posisikan lampu menyinari meja, bukan si anak. Letakan layar komputer ke tempat yang mengurangi pantulan dan silau dari jendela atau lampu di atas kepala.
Untuk menonton televisi, tentukan batas waktu yang tegas. Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, seyogyanya tidak di perbolehkan menonton televisi. Dan anak-anak yang lebih besar mestinya menonton kurang dari dua jam dalam sehari. Ibu Bijak, waspadalah dengan durasi penggunaan perangkat digital pada anak. Cermati gejala kelelahan mata, misalnya mulai memincingkan mata, menggosokan mata dan mengeluh sakit punggungm leher atau kepala.  
Yang tak boleh di abaikan, atur pula jarak mata dengan objek. Semakin dekat jarak mara dengan objek yang di lihat, mata akan bekerja semakin keras. Aturan yang baik, gunakan harmon distance yakni jarak antara siku dengan ruas jari pertama sebagai panduan. Umpamanya, apabila seorang anak memegang video game dan alat tersebut jaraknya lebih pendek daripada harmon distance, informasikan pada dokter mata. Bermain games memang telah menjadi primadona anak-anak zaman sekarang. Namun, jangna biarkan mereka mengurung diri saja di dalam rumah untuk menikmati permainan itu. Ajak dan dorong anak untuk menyukai kegiatan di luar rumah atau ruangan. Bisa dengan bersepeda keliling kompleks, bermain petak umpet, atau berkebun dan lainnya.
Bermain di luar tak hanya membantu mencegah perkembangna myopia namun juga menyehatkan fisik anak lantaran terus bergerak. Jika permainan di luar rumah di lakukan saat matahari bersinar terik, siapkan kacamata hitam dan tabir surya yang aman bagi anak-anak. Sementara untuk asupan makanan, pilihlah makanan yang kaya antioksidan. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin C tinggi baik bagi mata, seperti buah kiwi, jeruk dan juga brokoli. Demikian pula dengan sumber vitamin E dalam minyak nabati, kacang-kacangan, alpukat dan gizi yang berlimpah dalam sayuran hijau gelap dan kuning telur. Dengan perhatian dan upaya maksimal dari orang tua, mata anak sehat, masa depan lebih gemilang.  
TIPS AGAR MINUS MATA TAK BERTAMBAH
Jika anak terlanjur berkacamata minus, pastikan ia rutin memakai kacamatanya. Pilihlah kacmata dengan ukuran yang tepat. Kacamata yang under koreksi bisa mempercepat pertambahan minus, sedang over koreksi menyebabkan pusing.
Sebaiknya, jaga jarak baca 40-45 cm pada buku. sedangkan pandang 60 cm pada layar komputer.
Lakukan aktivitas pemakaian daya penglihatan jarak dekat dan jauh secara bergantian. Misalnya, berhenti membaca setelah 45 menit, kemudian sekitar 5-10 menit pejamkan mata. Untuk menit berikutnya lihatlah ke arah yang jauh atau lakukan aktivitas yang memerlukan daya penglihatan jarak dekat, sambil melakukan peregangan.
Anak harus memiliki aktivitas di luar sekolah yang lebih santai dan menyenangkan,  contohnya aktivitas di dalam ruangan seperti les musik atau ikut klub olahraga. Aktivitas di luar ruangna dapat meningkatkan dopamin yang dapat mencegah pertambahan panjang bola mata.


Baca Juga Yang Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar agar penulis bisa memperbaiki kesalahannya.